Senin, 04 Juni 2012

Bangkitkan Wirausaha Muda dengan Mudahkan Perijinan

Bandung-Membangkitkan pemuda menjadi wirausaha yang digalakkan pemerintah melalui Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM, sepertinya jadi tren. Menyusul acara festival kalangan usahawan muda Bandung dan para calon usahawan di halaman Gedung Sate, Bandung Jawa Barat, akhir pekan kemarin. Acara yang menampilkan produk-produk dari usahawan muda itu, diselenggarakan oleh MyOyeah. Tujuannya agar para usahawan muda tidak saja mendapatkan keuntungan dari nilai transaksi produknya dalam pameran itu, tapi sekaligus mendapatkan ilmu pengetahuan tentang bikin usaha yang baik. Utamanya soal perijinan. “Semua pameran ini berbau enterpreneur karena memang peserta bukan hanya jadi peserta pameran, tapi sekaligus dapat mencari peluang usaha waktu nanti mereka pulang. Karena peserta dan masyarakat umum diberikan ilmu tentang kewirausahaan sesuai tujuannya membangkitkan wirausaha baru di kalangan pemuda,” papar Dede Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Barat saat melakukan peninjauan lapangan kepada 250 stan. Makanya, lanjut dia, bukan hanya pameran untuk produk acara itu. Tapi dilengkapi stand info enterpreneurship, pelatihan, diskusi, dan sejenisnya. Dalam acara workshop tentang kemasan, misalnya, mereka diberi pengetahuan tentang mengemas produk yang baik. Bukan saja dari narasumber ahlinya seperti dari Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) Jawa Barat saja, tapi dari pemerintah setempat, dan para peserta yang lebih dulu sukses. “Jadi isi pameran ini penuh dengan sharing bisnis. Kebetulan semangat sharing anak muda di Bandung untuk berbagi pengalaman dan ilmu cukup tinggi. Sehingga mereka tidak khawatir orang yang diberikan ilmu bakal jadi musuh dalam persaingan usaha mereka kelak. Persaingan ini pun dijadikansalah satu materi agar bersaing secara sehat. Karena dengan begitu malah memajukan dunia bisnis itu sendiri,” paparnya. Soal kemungkinan para peserta yang datang kondisinya dadakan atau karena mau ikut pameran lantas belanja barang-barang, Dede mengatakan, itu memang tidak bisa dihindarkan. Tapi panitia telah lebih dulu melakukan pengecekan biodata. “Mereka yang mau ikut pameran harus minimal satu tahun punya usaha. Ini terlepas dari statusnya sudah legal apa belum. Karena memang yang belum legal itulah diharapkan dapat informasi tentang tata cara pengurusan perijinan agar legal,” papar mantan artis. Project Manajer MyOyeah, Swetla Wendrasti menambahkan, diselenggarakan acara bertajuk BoekabOekaan sebagai tempat konsultasi mulai dari legalitas, permodalan, produksi, pengemasan, distribusi, hingga aneka hal yang langsung disampaikan oleh orang yang berpengalaman di bidangnya. “Kemudian semua peserta dan pengunjung bisa mengikuti sebuah acara sharing dari para usahawan muda itu untuk membuka rahasia dapur usahanya. Karena ada yang masih mahasiswa, tapi sudah punya usaha maju dengan ratusan karyawan,” imbuh Swetla Wendrasti di tempat yang sama. Menurut dia, acara itu sendiri digagas berangkat dari banyak pengusaha pemula yang mengeluh. Saat usahanya cukup maju dan hendak mengurus ijin, ada saja kendalanya. “Maka itu, di pameran ini kesempatan membuat perijinan juga. Karena tujuannya memberi dukungan seluas-luasnya terhadap usaha mikro dan menengah. Jumlah UKM di Jawa Barat saat ini, lebih dari 8, 2 juta dengan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan Provinsi Jawa Barat. UKM di Jawa Barat pun mampu menyerap tenaga kerja 80 persen dan memberi kontribusi lebih dari 60 persen produk domestic regional bruto Jawa Barat,” pungkasnya.(aseng)

0 komentar:

Posting Komentar