Jumat, 15 Juni 2012

Pameran Kuliner Koperasi dan UKM Target Rp 100 Juta per Hari

Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM menargetkan nilai transaksi dari pameran kuliner Warisan Enak 2012 senilai Rp 500 juta selama empat hari, atau mulai kemarin hingga Sabtu (16/6) besok. Nilai ini naik sekitar 20 persen dari hasil pencapaian transaksi pada pameran tahun 2011, atau 350 juta. Direktur Utama LLP Kemenkop dan UKM, Yuana Sutyowati mengatakan, sebenarnya pameran yang diselenggarakannya bukan untuk mengejar target transaksi. Tapi lebih memberdayakan produk-produk UKM atau bahkan PKL (Pedagang Kaki Lima). Karena dari sisi harga relative murah. Jadi ajang pameran ini diharapkannya bisa menjadi promosi tersendiri. Apalagi seperti produk jamu gendong dan sejenisnya. “Selama empat hari pameran ini, kami menargetkan sekitar Rp 500 juta. Atau rata-rata per hari mencapai sekitar Rp 100 juta. Yang penting bukan hasil transaksi pameran, tapi upaya kami memberi apresiasi. Karena dari sisi harga relative. Makanya, jangan dilihat dari volume usaha, tapi lebih pada take over. Apalagi jumlah pesertanya juga tidak banyak sekitar 50 stand,” ungkap Yuana Sutyowati di sela-sela mendampingi Deputi Bidang Produksi Kemenkop dan UKM, Braman Setyo yang ditunjuk mewakili Menteri Koperasi dan UKM untuk membuka pameran itu di gedung SME Tower, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Rabu (13/6) kemarin. Diakuinya, pameran yang sudah berlangsung empat kali ini, terus mengalami peningkatan. Setidaknya peningkatan itu berkisar 15-20 persen. Peningkatan ini terjadi karena Yuana selalu melakukan upaya penunjang untuk menarik perhatian masyarakat dating. “Tahun ini kami mengemas lebih bernilai promosi agar pengunjung lebih banyak datang. Ini didasarkan pada pengalaman tahun sebelumnya yang ternyata ampuh. Seperti menampilkan penyanyi legendaris Koes Ploes, ada panggung hiburan nonstop selama pameran, atraksi kesenian yang langsung ditampilkan oleh para tukang jamu gendong, dan ada juga penampilan permainan angklung yang dimainkan oleh para ekspatriat,” paparnya. Deputi bidang Produksi Kemenkop dan UKM, Braman Setyo mengatakan, pameran kuliner dengan teman warisan enak 2012 ini merupakan amanat dari Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan. Yaitu tiada hari tanpa pameran bagi LLP Kemenkop dan UKM. Sehingga gedung SME Tower bias dirasakan menjadi milik para pelaku UKM dan koperasi. “Tujuan dari pembangunan gedung SME Tower adalah menggerakan koperasi dan pelaku UKM. Jadi LLP Kemenkop dan UKM yang m emilih kuliner, terutama untuk kawasan Jabodetabek memang pilihan baik. Karena itu, perlu dukungan terus menerus. Apalagi keberhasilan LLP Kemenkop dan UKM menggandeng sejumlah asosiasi, seperti kelompok jamu gendung, Dewan Rempah Indonesia, dan lainnya,” puji Braman Setyo. Di bagian lain Braman Setyo berjanji akan menggelar pameran khusus rempah-rempah Indonesia. Ini dijanjikannya untuk merespon dari pengenalan buku hasil riset tiga tahun terhadap rempah-rempah Indonesia yang dilakukan Adi Sasono. Adi Sasono yang mantan Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden BJ Habibie ini berhasil membukukan 200an dari 11 ribu nama rempah di Indonesia. “Saya terkejut dari sambutan Pak Adi (Sasono, red) yang m enyebutkan ada ribuan nama atau jenis rempah-rempah Indonesia. Ini memang tugas Negara untuk menggali danmenjaganya. Karena itu, saya akan menggandeng Dewan Rempah Indonesia untuk merumuskan pameran rempah-rempah Indonesia yang kita kenal. Karena selama ini kita malah jadi pengimpor rempah-rempah, terutama dari Amerika. Ini disayangkan. Karena rempah-rempah kita jadi tergerus,” pungkasnya. (hery s)

0 komentar:

Posting Komentar