Sekelompok tim SWAT yang tiba di sebuah blok apartemen jauh di jantung kumuh Jakarta terletak sebuah rumah aman ditembus untuk pembunuh paling berbahaya didunia dan gangster dengan misi menangkap pemiliknya, seorang raja bandar narkotik bernama Tama. Blok ini tidak pernah digerebek atau pun tersentuh oleh Polisi sebelumnya. Sebagai tempat yang tidak dijangkau oleh pihak berwajib, gedung tersebut menjadi tempat berlindung para pembunuh, anggota geng, pemerkosa, dan pencuri yang mencari tempat tinggal aman. Mulai bertindak di pagi buta, kelompok SWAT diam-diam merambah ke dalam gedung dan mengendalikan setiap lantai yang mereka naiki dengan mantap.
Penyeragapan mereka terbongkar ketika gerakan mereka terpantau oleh kamera pengintai di gedung tersebut. Dari penthouse suite-nya, Tama memerintahkan untuk mengunci gedung apartemen dengan memadamkan lampu dan menutup semua jalan keluar. Terjebak di lantai 6 tanpa komunikasi dan diserang oleh penghuni apartemen dengan tidak ada jalan keluar, unit harus berjuang mereka melalui terburuk kota untuk bertahan misi mereka yang diperintahkan oleh Tama, tim SWAT harus berjuang melewati setiap lantai dan setiap ruangan untuk menyelesaikan misi mereka dan bertahan hidup.
Berjubah di bawah penutup dari pra-fajar kegelapan dan keheningan, tim swat elit bertugas merampok rumah aman dalam rangka untuk mengambil menurunkan raja obat bius terkenal yang berjalan itu. Tapi ketika kesempatan pertemuan dengan pukulan pengintai menutupi mereka dan berita dari serangan mereka mencapai gembong narkotika, lampu gedung dipotong dan semua pintu keluar diblokir.
Penggalan cerita di atas adalah sinopsis atau cerita dari film Indonesia berjudul The Raid (Serbuan Maut) yang rencananya akan mulai tayang pada 23 Maret 2012 nanti. Film ini sendiri sudah memulai debut World Premiere-nya pada Toronto International Film Festival, dan sukses menuai banyak pujian. Film The Raid disutradarai Gareth Evans dan dibintangi oleh Iko Uwais. Sebelumnya, mereka berdua memang pernah sukses bersama ketika melahirkan film laga Merantau. Selain mereka, Film ini juga diramaikan oleh Ray Sahetapy, Pierre Gruno dan Donny Alamsyah.
Menurut Arie Sugantoro yang memproduseri film ini dari PT Merantau Film, pada awalnya The Raid akan diedarkan di Indonesia dengan judul Serbuan Maut. Namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya mereka memutuskan akan menggunakan judul yang sama dengan versi internasional. Dan yang lebih membanggakan, untuk versi internasional yang akan beredar worldwide tahun depan, music scoring akan ditangani Mike Shinoda (Linkin Park) & Joe Trapanase (composer Fast Five, Tron Legacy & Dexter Series).
Sutradara Gareth Evans dan meningkatnya bintang seni bela diri Iko Uwais reuni dalam film aksi berbahan bakar adrenalin. Sukses memenangkan Festival Film Toronto 2011, film The Raid (Serbuan Maut) rencananya akan diputar di bioskop Amerika Serikat dan 10 negara dunia lainnya, seperti Canada, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Australia dan lainnya. Film ini, diungkapkan Toro, sangat berbeda dari film action Amerika pada umumnya. The Raid unggul karena memamerkan keindahan koreografi silat yang dibuat sesempurna mungkin. "Tidak ada fight cut cepat, benar-benar fight bebas. Karena kita ingin intensitas yang kita bangun begitu agresif. Mulai dari opening 100 menit tidak ada nafas buat penonton karena film ini fight-nya hidup atau mati. Kalau film Merantau kan kalah atau atau menang," tandasnya. (tim)
Penyeragapan mereka terbongkar ketika gerakan mereka terpantau oleh kamera pengintai di gedung tersebut. Dari penthouse suite-nya, Tama memerintahkan untuk mengunci gedung apartemen dengan memadamkan lampu dan menutup semua jalan keluar. Terjebak di lantai 6 tanpa komunikasi dan diserang oleh penghuni apartemen dengan tidak ada jalan keluar, unit harus berjuang mereka melalui terburuk kota untuk bertahan misi mereka yang diperintahkan oleh Tama, tim SWAT harus berjuang melewati setiap lantai dan setiap ruangan untuk menyelesaikan misi mereka dan bertahan hidup.
Berjubah di bawah penutup dari pra-fajar kegelapan dan keheningan, tim swat elit bertugas merampok rumah aman dalam rangka untuk mengambil menurunkan raja obat bius terkenal yang berjalan itu. Tapi ketika kesempatan pertemuan dengan pukulan pengintai menutupi mereka dan berita dari serangan mereka mencapai gembong narkotika, lampu gedung dipotong dan semua pintu keluar diblokir.
Penggalan cerita di atas adalah sinopsis atau cerita dari film Indonesia berjudul The Raid (Serbuan Maut) yang rencananya akan mulai tayang pada 23 Maret 2012 nanti. Film ini sendiri sudah memulai debut World Premiere-nya pada Toronto International Film Festival, dan sukses menuai banyak pujian. Film The Raid disutradarai Gareth Evans dan dibintangi oleh Iko Uwais. Sebelumnya, mereka berdua memang pernah sukses bersama ketika melahirkan film laga Merantau. Selain mereka, Film ini juga diramaikan oleh Ray Sahetapy, Pierre Gruno dan Donny Alamsyah.
Menurut Arie Sugantoro yang memproduseri film ini dari PT Merantau Film, pada awalnya The Raid akan diedarkan di Indonesia dengan judul Serbuan Maut. Namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya mereka memutuskan akan menggunakan judul yang sama dengan versi internasional. Dan yang lebih membanggakan, untuk versi internasional yang akan beredar worldwide tahun depan, music scoring akan ditangani Mike Shinoda (Linkin Park) & Joe Trapanase (composer Fast Five, Tron Legacy & Dexter Series).
Sutradara Gareth Evans dan meningkatnya bintang seni bela diri Iko Uwais reuni dalam film aksi berbahan bakar adrenalin. Sukses memenangkan Festival Film Toronto 2011, film The Raid (Serbuan Maut) rencananya akan diputar di bioskop Amerika Serikat dan 10 negara dunia lainnya, seperti Canada, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Australia dan lainnya. Film ini, diungkapkan Toro, sangat berbeda dari film action Amerika pada umumnya. The Raid unggul karena memamerkan keindahan koreografi silat yang dibuat sesempurna mungkin. "Tidak ada fight cut cepat, benar-benar fight bebas. Karena kita ingin intensitas yang kita bangun begitu agresif. Mulai dari opening 100 menit tidak ada nafas buat penonton karena film ini fight-nya hidup atau mati. Kalau film Merantau kan kalah atau atau menang," tandasnya. (tim)
0 komentar:
Posting Komentar