Jumat, 23 Maret 2012

Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjihtjih Kembali Langsungkan Deretan Pementasan

Judul Damar Wulan”

Waktu: 24 Maret 2012

Pukul: 20.00 WIB

Sutradara: Imas Darsih

Asisten Sutradara: Dadang Badoet & Abah Ember

Tempat: Gedung Kesenian Miss Tjitjih, Jl. Kabel Pendek, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.


Pementasan yang terselenggara berkat dukungan dari Dewan Kesenian Jakarta, Badan Musyawarah Masyarakat Sunda (BAMUS)dan PT Bassoli.

Kelompok Sandiwara Miss Tjitjih didirikan pada 1928. Mengambil nama Miss Tjitjih berdasarkan nama diva panggung sandiwara pada masa itu: Nyi Tjitjih. Dia adalah pemain sandiwara Sunda kelahiran Sumedang. Perjalanan hidup Nyi Tjitjih mulai berubah saat rombongan sandiwara keliling Opera Valencia pimpinan Abu Bakar Bafaqih bertemu dengan kelompok sandiwara Sundanya Tjitjih. Bafaqih, seniman tonil keturunan Arab kelahiran Bangil Jawa Timur, amat terpesona dengan permainan Nyi Tjitjih ketika itu. Ia lalu mengajak Nyi Tjitjih bergabung dengannya. Sejak bergabung dengan Opera Valencia karier Tjitjih terus menanjak, bahkan namanya menjadi lebih terkenal ketimbang nama grupnya sendiri. Akhirnya, Opera Valencia berubah menjadi “Miss Tjitjih Toneel Gezelschap” atau Miss Tjitjih saja. Sejak ganti nama, grup sandiwara ini semakin terkenal. Setiap kali kali mereka pentas pasti penonton membludak.

Sejak tahun 1928, perkumpulan Miss Tjitjih menetap di Batavia tepatnya di sebelah bioskop Rivoli, Kramat Raya. Mereka juga memiliki jadwal tetap untuk mengadakan pertunjukan di Pasar Baru hingga Pasar ini tutup tahun 1936.

Nyi Tjitjih meninggal dunia pada usia 28 tahun pada tahun 1936. Grup sandiwara Miss Tjitjih sangat terpukul atas kepergiannya, tapi Bafaqih dan teman-temannya meneruskan perjuangannya dalam melestarikan kesenian Sunda. Setelah itu mereka pindah ke daerah Muara Angke. Sekitar 15 belas tahun kemudian mereka pindah lagi ke daerah Cempaka Baru hingga sekarang. Pada tahun 1997 gedung ini sempat habis terbakar tapi kemudian dibangun kembali lebih bagus dan diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri.

Nyi Tjitjih memang membawa andil besar dalam grup ini. Dialah yang berinisiatif mengganti dialog pertunjukan Miss Tjitjih menjadi bahasa Sunda.

Sejak dua puluh tahun terakhir, pertunjukan Miss Tjitjih banyak mengambil tema-tema horor. Tengok saja judul-judul yang sering mereka mainkan ini: Kuntilanak Warung Doyong, Si Manis Jembatan Ancol dan Beranak Dalam Kubur.

Dikarenakan berbagai masalah, sejak beberapa tahun terakhir 2010 & 2011 , Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih hanya dapat melaksanakan pentas rutinnya pada bulan Oktober-November-Desember, dengan dana yang sangat sedikit (Rp. 1.800.000 per pertunjukan). Keadaan ini, membuat Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih menjadi carut-marut. Sejak Akhir tahun 2011, Komite Teater – Dewan Kesenian Jakarta mengambil inisiatif untuk memberi dukungan kepada kelompok ini. (tim)


Program selama Februari-April 2012:

No

Waktu

Judul

Tempat

Genre

1

Sabtu,11 Februari 2012

Bende Jenggala

GK. Miss Tjitjih

Babad

2

Sabtu, 25 Februari 2012

Kujang Padjajaran

GK. Miss Tjitjih

Babad

3

Sabtu, 10 Maret 2012

Mas Kawin ku Sirah Bapak

GK. Miss Tjitjih

Roman Silat

4

Sabtu, 24 Maret 2012

Damar Wulan

GK. Miss Tjitjih

Babad

5

Sabtu, 14 April 2012

Panakawan Jadi Raja

GK. Miss Tjitjih

Babad

6

Sabtu, 28 April 2012

Kuntilanak Lorong Sempit

GK. Miss Tjitjih

Roman

0 komentar:

Posting Komentar